Pengertian
Ekonomi Sosialis
Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu Sistem ekonomi dengan
kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang
lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat, dan kepadanya
perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana
mestinya diarahkan. Sistem Sosialis ( Socialist Economy) Sistem Sosialis
berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila
berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu
atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.
Sejarah
Lahirnya Ekonomi Sosialis
Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama,
filosofi ekonomi sosialis adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan bersama,
perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap kapitalisme yang pada
waktu itu kaum kapitalisme atau kaum borjuis mendapat legitimasi gereja untuk
mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritik sistem
kapitalis sebagai ekonomi yang tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.
Menurut
Karl Max, tidak ada tempat bagi
kapitalisme di dalam kehidupan, maka upaya revolusioner harus dihancurkan untuk
mengahncurkan kapitalisme, alat-alat produksi harus dikuasai oleh Negara guna
melindungi rakyat. Kritik Marx atas kapitalisme ini di implementasikan olehh
Lenin dalam bentuk institusi Negara. Pada awal mulanya Lenin mengutarakan
beberapa hal yang harus dilakukan untuk mensosialisasikan paham baru kepada
masyarakat Rusia setelah jatuhnya pemerintahan lama antara lain :
Pertama, menggunakan propaganda bahwa komunisme adalah partai
rakyat
Kedua, adanya infiltrasi organisasi-organisasi masyarakat,
dan
Ketiga, kekerasan, hal itu dilakukan untuk mengembangkan idiologi
Lenin dalam masyarakat yang harus dimerdekakan dari penindasan pasar Rusia.
Ciri-Ciri Dari Sistem Ekonomi
Sosialis
·
Lebih mengutamakan kebersamaan
(kolektivisme)
¯ Masyarakat
dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-individu
fiksi belaka.
¯ Tidak
ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
·
Peran pemerintah sangat kuat
¯ Pemerintah
bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
¯ Alat-alat
produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara
·
Sifat manusia ditentukan oleh pola
produksi
¯ Pola
produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis)
¯ Pola
produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis)
Kelebihan
dan Kekurangan system ekonomi sosialis:
Kelebihan.
Ø Pemerintah
lebih mudah mengatasi inflasi, pengganguran dan masalah ekonomi lainnya.
Ø Pasar
barang dalam negeri berjalan lancar.
Ø Pemerintah
dapat turut campur dalam hal pembuatan harga.
Ø Relative
mudah melakukan distribusi pendapatan.
Ø Jarang
terjadi krisis ekonomi.
Ø Relatif
tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
Ø Hasil
produksi dapat dinikmati secara rata.Mudah melakukan pengendalian harga.
Kelemahan.
ü Sistem
ekonomi ini mematikan kreatifitas individu.
ü Sering
terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
ü Kurangnya
inisiatif masyarakat untuk meningkatkan kualitas kerja.
ü Kepemilikan
individu atas factor-faktor produksi tidak diketahui.
ü Sulit
melaksanakan transaksi.
ü Membatasi
kebebasan
ü Mengabaikan
pendidikan moral
NEGARA-NEGARA
Yang Memakai Sistem Perekonomian Sosialisme ialah:
1.
Korea Utara
2.
Kuba
3.
Vietnam
4.
RRC (sudah mulai mengendur)
5.
Polandia
6.
Rumania
KESIMPULAN:
Kesimpulan dari apa yang telah saya
paparkan merupakan sebuah system ekonomi yang bagus dan dapat menjadi referensi diindonesia karena tujuan utama system perekonomian sosialisme ialah untuk
menyamaratakan semua masalah-masalah perekonomian dan berbasis kerakyatan akan
tetapi dalam system ini juga terdapat banyak sekali kekurangan yang dapat
menyebabkan tidak stabilnya negara karena system yang selalu terpusat dan hanya
orang-orang pemerintahlah yang dapat mengkontrol semua permasalahan sehingga
masyarakat seakan-akan tidak dianggap dan dalam bahasa kasarnya seperti di
jadikan boneka karna tidak adanya inisiatif dari masyarakat untuk meningkatkan
kualistas kerja.
No comments:
Post a Comment