Wednesday, October 16, 2013

Sejarah Korea Utara



BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Sejarah
Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia.Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan.

Definisi sejarah menurut ahli
a.         Prof. Bernheim dalam bukunya “Die Geschichte Screibers”, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perubahan manusua sebagai makhluk social
b.         Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.
c.         Aristoteles, Sejarah merupakan satu sistem yg meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yg sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yg mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yg konkrit.
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan pada masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.
Manfaat sejarah lainnya, menurut :
a.    Confusius (551-479 BC)
ð  Sejarah mendidik kita bertindak bijaksana
b.    Marcus Cicero (106-43 SM)
ð  Sejarah sebagai guru yang baik (guru kehidupan)
c.    Roeslan Abdul Gani (1914-2007) dalam bukunya “Sosialisme Indonesia”
ð  Ilmu sejarah ibarat penglihatan 3D, yaitu
1.    Penglihatan ke masa silam
2.    Penglihatan ke masa sekarang
3.    Penglihatan ke masa depan
d.    Lee Kuan Yew
ð  Untuk mengerti masa sekarang, dan untuk mengantisipasi masa yang akan datang.
C. Sejarah Negara
Pada Agustus 1945, Tentara Soviet membentuk Otoritas Sipil Soviet untuk memerintah negara ini hingga sebuah rezim domestik, yang bersahabat dengan Uni Soviet, dapat dibentuk. Setelah mundurnya tentara Soviet pada 1948, agenda utama pada tahun berikutnya adalah penyatuan Korea dari kedua belah pihak, namun konsolidasi rezim Syngman Rhee di Selatan dengan dukungan militer Amerika dan penekanan pemberontakan pada Oktober 1948 mengakhiri harapan bahwa negara ini dapat disatukan kembali menurut cara revolusi Komunis. Pada 1949, rezim Utara mempertimbangkan untuk melakukan intervensi militer ke Korea Selatan, tetapi gagal mendapat dukungan dari Uni Soviet.Penarikan kekuatan militer Amerika Serikat dari Selatan pada Juni memperlemah Rezim Selatan dan membuat Kim Il-sung mempertimbangkan kembali rencana invasi ke Selatan. Gagasan itu sendiri awalnya ditolak oleh Joseph Stalin, tetapi dengan perkembangan persenjataan nuklir Soviet, kemenangan Mao Zedong di Cina, dan pertanda dari bangsa Cina bahwa mereka dapat mengirimkan serdadu dan sokongan lainnya ke Korea Utara, Stalin menyetujui penyerangan yang menjadi cikal bakal Perang Korea.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A.        Tahap Heuristik
            Pada tahap ini penulis melakukan pencarian data dengan study kepustakaan yaitu mencari data- data dari berbagai sumber yaitu internet, buku-buku, dan jurnal- jurnal ilmiah. Hal ini dilakukan agar penulis mendapatkan fakta yang konkret sehingga tulisan ini dapat dipertanggung jawabkan isinya dan dipercaya kebenarannya. Dalam hal ini penulis tidak melakukan penelitian dengan menemui atau meminta keterangan dari pelaku sejarah dan saksi sejarah karena keterbatasan waktu, biaya, tenaga serta jarak yang tidak memungkinkan penulis untuk melakukan hal tersebut.
B.        Tahap Analisis
            Tahap ini merupakan tahap pengembangan dari tahap sebelumnya karena pada tahap ini penulis melakukan kritik ekstern dan kritik intern untuk menguji kebenaran dari data yang didapatkan. Pada pelaksanaan kritik ekstern penulis melakukan analisa terhadap sumber- sumber informasi yang di temukan. Penulis menemukan beberapa sumber diantaranya dari website : Internet, Wikipedia.com , buku Dan jurnal ilmiah Kemudian penulis menyeleksi data- data yang penting untuk dibahas dalam tulisan ini. Data yang dibahas dalam tulisan ini adalah asli dan otentik karena diambil dari sumber-sumber terpercaya yang sudah diteliti sebelumnya. Kemudian pelaksanaan kritik intern penulis membandingkan sumber-sumber dan setelah melakukan perbandingan, penulis melihat adanya kesamaan data sehingga membuat penulis lebih percaya akan keaslian dan otentikasi dari data.
C.        Tahap Interpretasi Data
            Setelah penulis melakukan analisa data kemudian pada tahap ini penulis menetapkan data-data yang akan diambil sebagai bahan bahasan dari pembahasan dalam tulisan ini , dengan telah dilakukannya analisa sebelumnya, penulis yakin bahwa data yang digunakan merupakan data yang teruji dan bermakna.
BAB III
E. Sejarah negara Korea Utara
Korea Utara, secara resmi disebut Republik Demokratik Rakyat Korea (Hangul: 조선민주주의인민공화국, Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk) adalah sebuah negara di Asia Timur, yang meliputi sebagian utara Semenanjung Korea. Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Pyongyang. Zona Demiliterisasi Korea menjadi batas antara Korea Utara dan Korea Selatan. Sungai Amnok dan Sungai Tumen membentuk perbatasan antara Korea Utara dan Republik Rakyat Cina. Sebagian dari Sungai Tumen di timur laut merupakan perbatasan dengan Rusia. Penduduk setempat menyebut negara ini Pukchosŏn (북조선, "Chosŏn Utara").
Semenanjung Korea diperintah oleh Kekaisaran Korea hingga dianeksasi oleh Jepang setelah Perang Rusia-Jepang tahun 1905. Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, Korea dibagi menjadi wilayah pendudukan Soviet dan Amerika Serikat. Korea Utara menolak ikut serta dalam pemilihan umum yang diawasi PBB yang diselenggarakan di selatan pada 1948, yang mengarah kepada pembentukan dua pemerintahan Korea yang terpisah oleh zone demiliterisasi. Baik Korea Utara maupun Korea Selatan kedua-duanya mengklaim kedaulatan di atas seluruh semenanjung, yang berujung kepada Perang Korea tahun 1950. Sebuah gencatan senjata pada 1953 mengakhiri pertempuran; namun kedua negara secara resmi masih berada dalam status perang, karena perjanjian perdamaian tidak pernah ditandatangani. Kedua negara diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1991. Pada 26 Mei 2009, Korea Utara secara sepihak menarik diri dari gencatan senjata.
Korea Utara termasuk dalam negara satu-partai di bawah front penyatuan yang dipimpin oleh Partai Buruh Korea. Pemerintahan negara mengikuti ideologi Juche, yang digagas oleh Kim Il-sung, mantan pemimpin negara ini. Juche menjadi ideologi resmi negara ketika negara ini mengadopsi konstitusi baru pada 1972, kendati Kim Il-sung telah menggunakannya untuk membentuk kebijakan sejak sekurang-kurangnya awal tahun 1955. Sementara resminya sebagai republik sosialis, Korea Utara dipandang oleh sebagian besar negara sebagai negara kediktatoran totaliter stalinis. Setelah kematian Kim Jong-il pada tanggal 19 Desember 2011, diperkirakan pemimpin Korea Utara berikutnya adalah Kim Jong-un, anak termuda Kim Jong-il..
F. Pembabakan Waktu Secara Kronologis
Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai dengan sekarang. Kebudayaan tembikar di Korea dimulai sekitar tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum dimulai sebelum 6000 SM yang diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM. Kemudian Kerajaan Gojoseon berdiri tahun 2333 SM. Baru pada abad ke-3 SM Korea mulai terbagi-bagi menjadi banyak wilayah kerajaan.
Pada tahun satu Masehi, Tiga Kerajaan Korea seperti Goguryeo, Silla dan Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria. Tiga kerajaan ini saling bersaing secara ekonomi dan militer. Koguryo dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat, terutama Goguryeo, yang selalu dapat menangkis serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Cina. Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae.
Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Dinasti Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Selama masa pemerintahan Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang pesat. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.
Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895 Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang Pada tahun 1905, Jepang memakasa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang, lalu pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.
Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk, yang demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Ketegangan antara kedua belah pihak mencuat ketika Perang Korea meletus tahun 1950 ketika pihak Korea Utara menyerang Korea Selatan
G. Sejarah Bendera negara Korea Utara
Bendera ini diterapkan saat bagian utara Korea menjadi negara Komunis, yang didukung oleh Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet, menyusul Revolusi Korea dan Menyerahnya Kekaisaran Jepang. Warna-warna bendera Kekaisaran Korea adalah putih, biru dan merah pucat yang berbatasan dengan merah. Koera Utara mempertahankan warna-warna tersebut untuk bendera barunya, dengan kesan merah yang lebih ditonjolkan, sebuah lambang komunis, dan menambah sebuah bintang merah di dalam lingkaran putih.
Bintang warna merah, lambang komunis yang terkenal dipaparkan di dalam cakra berwarna putih. Lambang ini mungkin ada kaitan dengan simbol yin yang yang digunakan dalam budaya Korea. Warna merah melambangkan semangat patriotisme yang bersifat revolusi. Biru menandakan, "aspirasi rakyat Korea untuk bersatu dengan masyarakat revolusioner sedunia dan berjuang untuk idea kemerdekaan, persahabatan dan keamanan."
G. Arti lambang negara Korea Utara
Lambang negara Korea Utara menampilkan gambar pembangkit listrik tenaga air di kaki Gunung Baekdu dan menampilkan bintang merah bersudut lima yang berpijar, serta diapit dua rumpun tanaman padi membentuk bingkai oval, dililit pita merah yang diatasnya tertulis "Republik Rakyat Demokratik Korea" dalam aksara Hangul.
Lambang ini mengikuti pedoman dasar Lambang Uni Soviet yang ditiru banyak negara berhaluan komunis di dunia. Hal ini menunjukkan hubungan antara ideologi komunis dengan sejarah berdirinya negara ini pada permulaan Perang Dingin
BAB III
KESIMPULAN
H.1. Kekuatan
            Dalam mengusahakan program-program pembangunnya Korea Utara memodifikasi ideologi politiknya terhadap pihak asing, yaitu hanya untuk memperoleh teknologi dan modal luar negeri. Investasi bentuk ini diperoleh pertama kali dari kelompok pro-Pyongyang di Jepang dengan nilai sebesar 1,2 triliun dolar. Sentralisasi ekonomi diubah dengan eksperimen free market di kota dan beberapa provinsinya. Keseluruhan kebijakan berakhir pada target penyelesaian musibah ekonomi, hingga wacana unifikasi dengan Korea Selatan pun diadakan (Wang, 1997: 302).
Dalam bahasan mengenai politik luar negeri, kepemilikan nuklir Korea Utara menjadi sebuah signifikansi tersendiri, termasuk dalam Politik luar negeri Korea Utara, yaitu sebagai sebuah kekuatan tersendiri bagi Korea Utara dalam menghadapi negara lain seperti Amerika dan Korea Selatan. Konteks politik luar negeri selain dipengaruhi hal tersebut, juga sangat ditentukan dengan ideologi juche yang membuat arah tindakan korea Utara terhadap pihak asing menjadi cukup kritis, yaitu hanya menjalin hubungan dengan mereka yang mendukung, dalam cakupan ketika Korea Utara memang merasa perlu untuk meminta bantuan dari mereka, semisal ketika keterpurukan ekonomi seperti yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya.
H.2. Kelemahan
Korea Utara mengalami kesulitan mendapatkan mata uang asing sejak pertukaran ekonomi dengan Korea Selatan berhenti. Penyebabnya, Korea Selatan menuduh tetangganya ini menembak kapal perangnya pada Maret 2010 yang menewaskan 46 orang. Korea Utara juga mengorbankan peluang untuk berhubungan baik dengan Amerika Serikat saat negara ini meluncurkan roket jarak jauh pada 13 April. Misi peluncuran ini gagal. Roket diluncurkan sehari setelah perayaan ulang tahun ke-100 Kim Il-sung, kakek Kim Jong-un, yang menghabiskan jutaan dolar.
Nuklir adalah ancaman terbesar Korea Utara terhadap negara-negara lain, terutama di Semenanjung Korea. Tetapi kabar terakhir, dipublikasikan huffingtonpost.com (25/9), seolah-olah menunjukkan Korea Utara sedang mengalami kemunduran. Disebutkan Korea Utara menghentikan pembangunan alas peluncuran roket, yang digadang-gadang dapat meluncurkan roket ke benua berbeda. Analisis citra satelit memperkirakan hujan deras penyebab utamanya. Kalaupun dilanjutkan, pembangunan diperkirakan baru akan dimulai sekitar dua tahun lagi..
I. Saran
Setelah melihat dan mencermati sejarah negara korea utara penulis menyarankan agar negara Indonesia harus memperhatikan lebih lanjut terkait kekuatan yang dimiliki negara korea utara untuk selanjutnya dapat diatasi dengan pengamanan serta pengawasan yang lebih ketat terhadap negara ini agar tidak timbul ancaman dikemudian hari. Selanjutnya, Kelemahan yang dimiliki oleh korea utara seyogyanya dapat dimanfaatkan sebagai celah untuk melakukan pendekatan atau penyerangan apabila terjadi sesuatu yang membahayakan keutuhan NKRI. Perjalanan sejarah korea utara juga perlu diperhatikan dan dicermati agar dapat mengetahui latar belakang sejarah sehingga mengetahui karakter negara korea utara.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. Com
BBCOnThisDay.Com
Abd Rahman Hamid dan Muhammad SH. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Anggar Kaswati. 1998. Metodologi Sejarah dan Historiografi. Yogyakarta: Beta Offset.
Byeon Tae-seop (변태섭) (1999). 韓國史通論 (Hanguksa tongnon) (Outline of Korean history), 4th ed. ISBN 89-445-9101-6.
Yang, S.C. (1999). The North and South Korean political systems: A comparative analysis. (Rev. Ed.). Seoul: Hollym. ISBN 1-56591-105-9

No comments:

Post a Comment