Lampung merupakan tempat yang
dikenal sebagai tujuan para transmigran program pemerintah yang sebagian besar
berasal dari Jawa dan Bali. Mereka di transmigrasikan ke Lampung agar dapat
membuka lapangan pekerjaan sendiri misalnya dengan bercocok tanam. Orang Jawa
dan Bali memang terkenal ulet dan pekerja keras sehingga usaha mereka dapat
berkembang dengan pesat. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih memiliki
paradigma yang feudal, meskipun sebenarnya Indonesia telah merdeka. Pola pikir
rakyat Indonesia masih seperti pribumi yang sedang di jajah. Mereka menganggap
orang diluar suku mereka merupakan penjajah. Hal inilah titik dasar yang
menyebabkan terjadinya masalah primordialisme di Indonesia. Begitu juga dengan
bentrok yang terjadi antara warga Agom dengan warga Balinuraga.
Awalnya, bentrok tersebut dipicu
oleh kecelakaan lalulintas. Namun salah satu pihak merasa hal tersebut
merupakan penghinaan terhadap suku mereka. Oleh karena itu mereka menyerang
kembali ke pihak lawan, mencoba merebut pengakuan kemenangan atas suku mereka.
Konflik horizontal begitu banyak terjadi di Indonesia. Kecenderungan anarkis
pemicu konflik tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya ialah
karena mindset terjajahnya warga pribumi. Paradigma demikian menjadi klasik
bahwa warga pribumi harus berada diatas warga pendatang. Perlakuan primordial
tidak lagi memandang hukum dan hak asasi manusia.
Memang perlu diadakannya perbaikan-perbaikan
dari segi struktur, infrastruktur, ekonomi, dan keagamaan demi mencegah hal
serupa. Pemerintah dapat menjamin keamanan dan keselamatan warga Lampung
melalui pengoptimalan Aparat keamanan Indonesia. Dapat dilakukan pula pencegahan
preventif legal-formal terhadap warga Lampung agar konflik horizontal dapat
terminimalisir. Penggalangan yang dilakukan aparat-aparat keamanan akan lebih
berpengaruh seperti yang dilakukan TNI,
POLRI, dan BIN terhadap warga Lampung
dapat pula mencegah terjadinya konflik dan mengubah paradigma warga sehingga
dapat di deteksi dini apabila akan terjadi konflik serupa.
No comments:
Post a Comment