BAB I
PENDAHULUAN
Secara
etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajarah (syajaratun) artinya
pohon. Di Indonesia sejarah dapat berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan
jika dibuat skema menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun. Di
dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah. Dalam bahasa Arab
kata "kisah" yang umumnya menunjuk ke masa lampau, justru lebih
mengandung cerita yang benar-benar terjadi pada masa lampau, yakni sejarah. Di
dalam bahasa-bahasa nusantara ada beberapa kata yang kurang lebih mengandung
arti sejarah ialah "babad", yang berasal dari bahasa Jawa
"tambo", bahasa Minangkabau "tutui teteek", bahasa Roti
"pustaka" atau "cerita". Barangkali kata babad ada
hubungannya dengan kata "babad" bahasa Jawa dalam arti "memangkas".
Hasil pembabadan ialah suasana terang, dengan demikian babad dalam arti sejarah
bertugas untuk menerangkan suatu keadaan. Menurut Herodotus, ahli
sejarah pertama dunia berkebangsaan Yunani, yang mendapat julukan: The Father
of History atau Bapak Sejarah. Menurut Herodotus sejarah tidak berkembang ke
arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran
yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia. Dalam
hal ini penulis sengaja menulis tulisan dengan tema sejarah Austria karena
Negara tersebut memiliki sejarah yang menarik untuk pembaca, Negara Austria
juga memiliki pembabakan sejarah yang kompleks sehingga patut untuk dikupas
lebih dalam untuk menambah pengetahuan. Selain itu, tulisan ini juga bisa
membantu pembaca untuk mengetahui apa yang terjadi di austria dan Negara Austria yang secara tidak langsung berpengaruh juga terhadap
NKRI.
BAB II
Metodelogi Penelitian
2.1 Tahap Heuristik
Pada
tahap ini penulis melakukan pencarian data dengan study kepustakaan yaitu
mencari data - data dari berbagai sumber yaitu internet, buku-buku, dan jurnal-
jurnal ilmiah. Hal ini dilakukan agar penulis mendapatkan fakta yang konkret
sehingga tulisan ini dapat dipertanggung jawabkan isinya dan dipercaya kebenarannya.
Dalam hal ini penulis tidak melakukan penelitian dengan menemui atau meminta
keterangan dari pelaku sejarah dan saksi sejarah karena keterbatasan waktu,
biaya, tenaga serta jarak yang tidak memungkinkan penulis untuk melakukan hal
tersebut.
2.2 Tahap Analisis
Tahap
ini merupakan tahap pengembangan dari tahap sebelumnya karena pada tahap ini
penulis melakukan kritik ekstern dan kritik intern untuk menguji kebenaran dari
data yang didapatkan. Pada pelaksanaan kritik ekstern penulis melakukan analisa
terhadap sumber- sumber informasi yang di temukan. Penulis menemukan beberapa
sumber diantaranya dari website : Wikipedia.com Kemudian penulis menyeleksi
data- data yang penting untuk dibahas dalam tulisan ini. Data yang dibahas
dalam tulisan ini adalah asli dan otentik karena diambil dari sumber-sumber
terpercaya yang sudah diteliti sebelumnya. Kemudian pelaksanaan kritik intern
penulis membandingkan sumber-sumber dan setelah melakukan perbandingan, penulis
melihat adanya kesamaan data sehingga membuat penulis lebih percaya akan
keaslian dan otentikasi dari data.
2.3 Tahap Interpretasi Data
Setelah
penulis melakukan analisa data kemudian pada tahap ini penulis menetapkan
data-data yang akan diambil sebagai bahan bahasan dari pembahasan dalam tulisan
ini , dengan elah dilakukannya analisa
sebelumnya, penulis yakin bahwa data yang digunakan merupakan data yang teruji
dan bermakna.
2.4
Tahap Penyajian Data
Setelah
dilakukan ketiga tahap sebelumnya kemudian pada tahap ini penulis akan
menyajikan data atau fakta yang sudah terseleksi sebelumnya dengan sistematika
penulisan yang benar dan bersifat komunikatif supaya pembaca dapat dengan mudah
memahami tulisan ini dan lebih tertarik untuk membaca tulisan ini sehingga
dapat memberikan pengetahuan yang lebih dalam mengenai pokok bahasan. Penulis
membagi tulisan menjadi 4 Bab, Bab I yaitu Pendahuluan yang menjelaskan tentang
pengertian sejarah, manfaat dan kegunaan sejarah serta alasan kenapa penulis
tema Negara Austria, BAB II yaitu Metodelogi Penelitian yang menjelaskan
tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari ( Heuristik,
Analisis, Interpretasi atau Sintesis dan Historiografi ), BAB III Pembahasan
terdiri dari ( Sejarah Negara Austria, Pembabakan Waktu Sejarah Secara
Kronologis, lambang dan bendera Austria ), BAB IV Penutup terdiri dari (
Kesimpulan yang menjelaskan kekuatan dan kelemahan Negara Austria , Saran yang
mana penulis menuliskan saran tindak yang harus dilakukan ).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Negara Austria
Dalam bahasa Jerman
nama Österreich bisa diterjemahkan menjadi “Kerajaan Timur” kata itu diturunkan
dari bahasa Jerman Kuno Ostarrîchi. Istilah ini mungkin berasal dari
terjemahan dari Latin untuk nama daerah tersebut: Marchia orientalis, yang berarti
“perbatasan timur”, mengingat negara itu memang terletak di ujung timur dari Kekaisaran Suci Romawi. Nama Ostmark juga digunakan
untuk menyebut Anschluss semenjak Reich Ketiga.
Austria (bahasa Jerman: Republik
Österreich) adalah sebuah negara yang terkurung daratan di
tengah-tengah Eropa Tengah dan junta militer pada masa depan. Berbatasan dengan Jerman dan Ceko di utara, Slowakia dan Hongaria di
timur, Slovenia dan Italia di selatan, dan Swiss dan Liechtenstein
di barat. Ibukotanya adalah Vienna.
Austria terkenal dengan musik
klasiknya. Negara ini dahulu kala jauh lebih besar dan merupakan bagian dari
kekaisaran Austria-Hongaria. Austria adalah negara dengan sistem
demokrasi representatif parlementer yang terdiri dari sembilan negara bagian
federal, dan menjadi salah satu dari dua negara Eropa yang mendeklarasikan kenetralannya. Austria adalah negara anggota PBB (sejak 1955) dan Uni Eropa
(sejak 1995).
Sejarah Negara
Wilayah Austria yang pada mulanya
dikenal sebagai Kerajaan Norikum yang dipimpin oleh salah satu puak Kelt, dan merupakan sekutu lama Romawi. Wilayah ini didiami (dan bukan
ditaklukkan) oleh para penduduk Romawi pada pemerintahan Augustus dan
dijadikan Propinsi Norikum pada tahun 16 SM. Kemudian berturut-turut Austria
ditaklukan oleh Hun, Lombardia, Ostrogoth, Bavaria, dan Franka. Akhirnya setelah diperintah selama
48 tahun oleh Hongaria (dari tahun 907 hingga 955), wilayah inti Austria
dianugrahkan kepada Leopold dari Babenberg pada tahun 976. Setelah menjadi
bagian dari Kekaisaran Romawi Suci, Babenberg mengambil alih
pemerintahan dari abad ke-10 hingga abad ke-13. Setelah Pangeran Frederick II
meninggal pada tahun 1246 dan tidak memiliki penerus, Rudolf I dari Wangsa Habsburg
membagikan tanahnya kepada anak-anak lelakinya dan seorang putrinya yang
bernama Davieeranth untuk mengawali masa pemerintahan Wangsa Habsburg sampai
awal abad ke-20. Selepas kejatuhan Kekaisaran Romawi Suci pada 1806, terbentuklah Kekaisaran Austria.
Setelah berlangsung persaingan dengan
Kerajaan Prusia untuk mendominasi kerajaan-kerajaan bangsa Jerman selepas Perang Napoleon, terbentuklah dwimonarki Kekaisaran Austria-Hongaria pada 1867. Kekaisaran ini terpecah
belah menjadi banyak negara selepas keruntuhan Kekuatan Tengah pada Perang Dunia I,
salah satunya adalah Republik Austria sebagai awal dari negara Austria modern.
Pada 1918, Austria menjadi sebuah negara republik sampai
tahun 1934 saat Engelbert Dollfuss mewujudkan sistem diktator.
Austria dicaplok oleh Jerman di bawah rezim Nazi pada 1938. Selepas kekalahan Jerman padaPerang Dunia II,
pihak Sekutu
mengambil-alih administrasi Austria. Pada tahun 1955 Austria dibebaskan dan
menjadi sebuah negara republik yang merdeka dengan syarat Austria mesti bersifat
netral. Meskipun demikian, dalam perkembangannya Austria semakin condong kepada
kekuatan Barat. Selepas kejatuhan komunisme di Eropa Timur
pada tahun 1989, Austria menjadi semakin aktif dalam urusan Eropa dan pada 1995 Austria bergabung
dengan Uni Eropa dan
mengadopsi Euro
(menggantikan Schilling
Austria) menjadi mata
uang Austria pada 1999.
3.2 Pembabakan Waktu Secara Kronologis
Ø 16 SM
Wilayah Austria yang pada mulanya dikenal
sebagai Kerajaan Norikum yang dipimpin oleh salah satu puak Kelt, dan merupakan sekutu lama Romawi. Wilayah ini didiami (dan bukan ditaklukkan)
oleh para penduduk Romawi pada pemerintahan Augustus dan dijadikan Propinsi Norikum
Ø 16SM
– 906
Ø 907
- 955
Austria di Kuasai oleh Hongaria
Ø 976
Wilayah inti Austria dianugrahkan kepada
Leopold dari Babenberg
Ø Abad ke 10 – 13
Austria
Menjadi Bagain Kekaisaran Romawi Suci, dan pemerintahan diambil alih oleh
Babenberg
Ø 1230 – 1246
Austria
di pimpin oleh Pangeran
Frederick II
Ø 1246 – abad ke 20
Austria
di pimpin oleh Wangsa Habsburg
Ø 1806
Runtuhnya
Kekaisaran Romawi Suci, dan Awal terbentuknya Kekaisaran Austria
Ø 1867
Setelah berlangsung persaingan dengan
Kerajaan Prusia untuk mendominasi kerajaan-kerajaan bangsa Jerman selepas Perang
Napoleon, terbentuklah
dwimonarki Kekaisaran Austria-Hongaria
Ø 1941
Kekaisaran ini terpecah belah menjadi banyak
negara selepas keruntuhan Kekuatan Tengah pada Perang
Dunia I, salah satunya
adalah Republik Austria sebagai awal dari negara Austria modern.
Ø 1918
– 1934
Austria menjadi sebuah negara republik saat Engelbert Dollfuss mewujudkan sistem diktator
Ø 1938
Austria Di kuasai oleh Jerman di bawah rezim
Nazi
Ø 1955
Austria dibebaskan dan menjadi sebuah negara republik yang merdeka dengan syarat Austria mesti
bersifat netral. Selepas kekalahan Jerman padaPerang
Dunia II, pihak Sekutu mengambil-alih administrasi Austria.
Meskipun demikian, dalam perkembangannya Austria semakin condong kepada
kekuatan Barat.
Ø 1989
Austria menjadi semakin aktif dalam urusan Eropa Selepas kejatuhan komunisme di Eropa
Timur
Ø 1995
– 1999
Austria bergabung dengan Uni
Eropa dan mengadopsi Euro (menggantikan Schilling Austria) menjadi mata uang Austria pada 1999
3.3 Bendera dan Lambang Negara Austria
Deskripsi Bendera
Bendera Negara Austria terdiri dari tiga garis warna
horizontal tidak sekedar merah putih saja, namun ada tambahan warna merah di
bawah putih menjadi bendera merah putih merah. Bendera Austria disebut-disebut
sebagai desain bendera yang tertua di dunia.
Deskripsi Lambang
Burung Hitam merupakan
tanda pernah bergabugnya Austria dengan Kekaisaran Suci Romawi, Lambang palu
arit dan rantai yang lepas merupakan tanda bahwa Austria telah bebas dari
komunis serta menunjukan bahwa Austria merupakan Negara yang demokarsi, Bendera
Austria di dadanya merupakan tanda ebanggaan terhadap Austria.
3.4 Analisa
3.4.1 Kebanggaan Nasional
Austria: tak ada. Sebelumnya AEIOU, kemungkinan merupakan singkatan untuk Austriae
est imperare orbi universo (b.
Latin, "It is
Austria's destiny to rule the world"), "Austria ditakdirkan menguasai
dunia" di tambah lagi Berdasarkan penghasilan per kapita,
Austria adalah negara terkaya ke-12 di dunia. Austria mempunyai ekonomi pasaran
maju dan taraf hidup yang tinggi. Ekonomi Austria mempunyai hubungan yang erat
dengan ekonomi Kesatuan Eropa yang lain terutama sekali Jerman. Penyertaan
dalam EU telah menarik banyak pekerja asing kerana kemudahan untuk memasuki
pasaran tunggal Eropa.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dijelaskan pada
pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
Kelebihan
Bergabungnya
dengan European Union atau Uni Eropa adalah organisasi kerja sama regional di
bidang ekonomi dan politik negara di Eropa. Pembentukan EU berawal dari
penandatanganan Traktat Roma tentang pendirian komunitas energi atom (European
Atomic Energi Community) dan komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).
Lembaga-lembaga tersebut pada tanggal 1 Juli 1967 bergabung menjadi satu
organisasi yaitu Masyarakat Eropa (ME) dan kemudian pada tahun 1993 menjadi Uni
Eropa. Kegiatan Uni Eropa pada awalnya hanya terbatas di bidang perdagangan.
Akan tetapi sejalan dengan pertambahan anggota Uni Eropa, berkembang pula
bentuk kerja sama itu. Kerja sama tersebut adalah dalam bidang ekonomi yang
lebih luas, seperti kebijakan perpajakan, perindustrian, pertanian, dan politik.
Upaya ini dilanjutkan dengan membentuk pasaran bersama, sebuah perjanjian untuk
menghapus halangan terhadap mobilitas faktor produksi sesama negara anggota Uni
Eropa. Anggota Uni Eropa terdiri atas 27 negara. Negara-negara anggota UE
terdiri atas: Irlandia, Inggris, Prancis, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani,
Austria, Belgia, Luksemburg, Jerman, Belanda, Denmark, Swedia, Finlandia,
Polandia, Ceko, Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta, Slovakia, Latvia, Lithuania,
Estonia, Rumania, Bulgaria. Hal ini yang membuat perekonomian di Austria
menempati posisi ke – 12 di dunia.
Kelemahan
Bergabungnya dengan Uni
Eropa akhirnya menyebabkan Krisis yang menakutkan dunia, itu berakar pada
kegagalan Uni Eropa untuk memperbaiki perbankan. Sebenarnya perekonomian Eropa
belum sepenuhnya sembuh kembali dari krisis 2007 dan tidak pernah sepenuhnya
menangani semua tantangan yang dihadapi sistem perbankan mereka. Salah satu
faktor penting terjadinya krisis keuangan Eropa adalah faktor krisis utang di
negara Yunani. Krisis utang Eropa berasal dari Yunani, yang kemudian merembet
ke Irlandia dan Portugal. Ketiga negara tersebut memiliki utang yang lebih
besar dari GDP-nya, dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran negara lebih besar dari GDP). Krisis
mulai terasa pada akhir tahun 2009, dan semakin seru dibicarakan
padapertengahan tahun 2010. Pada tanggal 2 Mei 2010, IMF akhirnya menyetujui paketbail out (pinjaman)
sebesar €110 milyar untuk Yunani, €85 milyar untuk Irlandia,dan €78 milyar
untuk Portugal. Kemudian kekhawatiran akan terjadinya krisis punberhenti
sejenak. Efek dari krisis Eropa ini cukup berdampak kepada
IHSG, yangketika itu anjlok besar-besaran dari posisi 2,971 ke posisi 2,514.
Keadaan semakin
memburuk ketika pada awal tahun 2010, diketahuibahwa Pemerintah Yunani telah
membayar Goldman Sachs dan beberapa bank investasilainnya, untuk mengatur
transaksi yang dapat menyembunyikan angka sesungguhnyadari jumlah utang
pemerintah. Pemerintah Yunani juga diketahui telah mengutakatik data-data
statistik ekonomi makro, sehingga kondisi perekonomian merekatampak baik-baik
saja, padahal tidak. Pada Mei 2010, Yunani sekali lagi ketahuantelah mengalami
defisit hingga 13.6%. Salah satu penyebab utama dari defisit tersebut adalah
banyaknya kasus penggelapan pajak, yang diperkirakan telahmerugikan negara
hingga US$ 20 milyar per tahun. Hal ini yang menjadi dampak bagi Austria yang
telah bergabung dengan dalam Uni Eropa, akan mengalamin krisis karena hutang
dari Negara Yunani kepada IMF.
4.2
Saran
Setelah melihat dan mencermati sejarah negara Austria
penulis menyarankan agar negara Indonesia harus memperhatikan lebih lanjut
terkait kekuatan yang dimiliki negara Austria untuk selanjutnya dapat diatasi
dengan pengamanan serta pengawasan yang lebih ketat terhadap negara Indonesia
agar tidak timbul ancaman dikemudian hari. Selanjutnya, Kelemahan yang dimiliki
oleh Austria karena masih tergantung dengan Negara lain Indonesia sebagai
Negara non blok harus tetap konsisten dengan apa yang di ambilnya
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment