Sunday, October 27, 2013

Sejarah Austria



BAB I
PENDAHULUAN
            Secara etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajarah (syajaratun) artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan jika dibuat skema menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun. Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah. Dalam bahasa Arab kata "kisah" yang umumnya menunjuk ke masa lampau, justru lebih mengandung cerita yang benar-benar terjadi pada masa lampau, yakni sejarah. Di dalam bahasa-bahasa nusantara ada beberapa kata yang kurang lebih mengandung arti sejarah ialah "babad", yang berasal dari bahasa Jawa "tambo", bahasa Minangkabau "tutui teteek", bahasa Roti "pustaka" atau "cerita". Barangkali kata babad ada hubungannya dengan kata "babad" bahasa Jawa dalam arti "memangkas". Hasil pembabadan ialah suasana terang, dengan demikian babad dalam arti sejarah bertugas untuk menerangkan suatu keadaan. Menurut Herodotus, ahli sejarah pertama dunia berkebangsaan Yunani, yang mendapat julukan: The Father of History atau Bapak Sejarah. Menurut Herodotus sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia. Dalam hal ini penulis sengaja menulis tulisan dengan tema sejarah Austria karena Negara tersebut memiliki sejarah yang menarik untuk pembaca, Negara Austria juga memiliki pembabakan sejarah yang kompleks sehingga patut untuk dikupas lebih dalam untuk menambah pengetahuan. Selain itu, tulisan ini juga bisa membantu pembaca untuk mengetahui apa yang terjadi di austria dan Negara Austria yang secara tidak langsung berpengaruh juga terhadap NKRI.

BAB II
Metodelogi Penelitian


2.1       Tahap Heuristik
            Pada tahap ini penulis melakukan pencarian data dengan study kepustakaan yaitu mencari data - data dari berbagai sumber yaitu internet, buku-buku, dan jurnal- jurnal ilmiah. Hal ini dilakukan agar penulis mendapatkan fakta yang konkret sehingga tulisan ini dapat dipertanggung jawabkan isinya dan dipercaya kebenarannya. Dalam hal ini penulis tidak melakukan penelitian dengan menemui atau meminta keterangan dari pelaku sejarah dan saksi sejarah karena keterbatasan waktu, biaya, tenaga serta jarak yang tidak memungkinkan penulis untuk melakukan hal tersebut.
2.2       Tahap Analisis
            Tahap ini merupakan tahap pengembangan dari tahap sebelumnya karena pada tahap ini penulis melakukan kritik ekstern dan kritik intern untuk menguji kebenaran dari data yang didapatkan. Pada pelaksanaan kritik ekstern penulis melakukan analisa terhadap sumber- sumber informasi yang di temukan. Penulis menemukan beberapa sumber diantaranya dari website : Wikipedia.com Kemudian penulis menyeleksi data- data yang penting untuk dibahas dalam tulisan ini. Data yang dibahas dalam tulisan ini adalah asli dan otentik karena diambil dari sumber-sumber terpercaya yang sudah diteliti sebelumnya. Kemudian pelaksanaan kritik intern penulis membandingkan sumber-sumber dan setelah melakukan perbandingan, penulis melihat adanya kesamaan data sehingga membuat penulis lebih percaya akan keaslian dan otentikasi dari data.
2.3       Tahap Interpretasi Data
            Setelah penulis melakukan analisa data kemudian pada tahap ini penulis menetapkan data-data yang akan diambil sebagai bahan bahasan dari pembahasan dalam tulisan ini , dengan  elah dilakukannya analisa sebelumnya, penulis yakin bahwa data yang digunakan merupakan data yang teruji dan bermakna.
2.4       Tahap Penyajian Data
            Setelah dilakukan ketiga tahap sebelumnya kemudian pada tahap ini penulis akan menyajikan data atau fakta yang sudah terseleksi sebelumnya dengan sistematika penulisan yang benar dan bersifat komunikatif supaya pembaca dapat dengan mudah memahami tulisan ini dan lebih tertarik untuk membaca tulisan ini sehingga dapat memberikan pengetahuan yang lebih dalam mengenai pokok bahasan. Penulis membagi tulisan menjadi 4 Bab, Bab I yaitu Pendahuluan yang menjelaskan tentang pengertian sejarah, manfaat dan kegunaan sejarah serta alasan kenapa penulis tema Negara Austria, BAB II yaitu Metodelogi Penelitian yang menjelaskan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari ( Heuristik, Analisis, Interpretasi atau Sintesis dan Historiografi ), BAB III Pembahasan terdiri dari ( Sejarah Negara Austria, Pembabakan Waktu Sejarah Secara Kronologis, lambang dan bendera Austria ), BAB IV Penutup terdiri dari ( Kesimpulan yang menjelaskan kekuatan dan kelemahan Negara Austria , Saran yang mana penulis menuliskan saran tindak yang harus dilakukan ).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1       Negara Austria
Dalam bahasa Jerman nama Österreich bisa diterjemahkan menjadi “Kerajaan Timur” kata itu diturunkan dari bahasa Jerman Kuno Ostarrîchi. Istilah ini mungkin berasal dari terjemahan dari Latin untuk nama daerah tersebut: Marchia orientalis, yang berarti “perbatasan timur”, mengingat negara itu memang terletak di ujung timur dari Kekaisaran Suci Romawi. Nama Ostmark juga digunakan untuk menyebut Anschluss semenjak Reich Ketiga.
Austria (bahasa Jerman: Republik Österreich) adalah sebuah negara yang terkurung daratan di tengah-tengah Eropa Tengah dan junta militer pada masa depan. Berbatasan dengan Jerman dan Ceko di utara, Slowakia dan Hongaria di timur, Slovenia dan Italia di selatan, dan Swiss dan Liechtenstein di barat. Ibukotanya adalah Vienna.
Austria terkenal dengan musik klasiknya. Negara ini dahulu kala jauh lebih besar dan merupakan bagian dari kekaisaran Austria-Hongaria. Austria adalah negara dengan sistem demokrasi representatif parlementer yang terdiri dari sembilan negara bagian federal, dan menjadi salah satu dari dua negara Eropa yang mendeklarasikan kenetralannya. Austria adalah negara anggota PBB (sejak 1955) dan Uni Eropa (sejak 1995).
Sejarah Negara
Wilayah Austria yang pada mulanya dikenal sebagai Kerajaan Norikum yang dipimpin oleh salah satu puak Kelt, dan merupakan sekutu lama Romawi. Wilayah ini didiami (dan bukan ditaklukkan) oleh para penduduk Romawi pada pemerintahan Augustus dan dijadikan Propinsi Norikum pada tahun 16 SM. Kemudian berturut-turut Austria ditaklukan oleh Hun, Lombardia, Ostrogoth, Bavaria, dan Franka. Akhirnya setelah diperintah selama 48 tahun oleh Hongaria (dari tahun 907 hingga 955), wilayah inti Austria dianugrahkan kepada Leopold dari Babenberg pada tahun 976. Setelah menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi Suci, Babenberg mengambil alih pemerintahan dari abad ke-10 hingga abad ke-13. Setelah Pangeran Frederick II meninggal pada tahun 1246 dan tidak memiliki penerus, Rudolf I dari Wangsa Habsburg membagikan tanahnya kepada anak-anak lelakinya dan seorang putrinya yang bernama Davieeranth untuk mengawali masa pemerintahan Wangsa Habsburg sampai awal abad ke-20. Selepas kejatuhan Kekaisaran Romawi Suci pada 1806, terbentuklah Kekaisaran Austria.
Setelah berlangsung persaingan dengan Kerajaan Prusia untuk mendominasi kerajaan-kerajaan bangsa Jerman selepas Perang Napoleon, terbentuklah dwimonarki Kekaisaran Austria-Hongaria pada 1867. Kekaisaran ini terpecah belah menjadi banyak negara selepas keruntuhan Kekuatan Tengah pada Perang Dunia I, salah satunya adalah Republik Austria sebagai awal dari negara Austria modern. Pada 1918, Austria menjadi sebuah negara republik sampai tahun 1934 saat Engelbert Dollfuss mewujudkan sistem diktator. Austria dicaplok oleh Jerman di bawah rezim Nazi pada 1938. Selepas kekalahan Jerman padaPerang Dunia II, pihak Sekutu mengambil-alih administrasi Austria. Pada tahun 1955 Austria dibebaskan dan menjadi sebuah negara republik yang merdeka dengan syarat Austria mesti bersifat netral. Meskipun demikian, dalam perkembangannya Austria semakin condong kepada kekuatan Barat. Selepas kejatuhan komunisme di Eropa Timur pada tahun 1989, Austria menjadi semakin aktif dalam urusan Eropa dan pada 1995 Austria bergabung dengan Uni Eropa dan mengadopsi Euro (menggantikan Schilling Austria) menjadi mata uang Austria pada 1999.
3.2       Pembabakan Waktu Secara Kronologis
Ø  16 SM
Wilayah Austria yang pada mulanya dikenal sebagai Kerajaan Norikum yang dipimpin oleh salah satu puak Kelt, dan merupakan sekutu lama Romawi. Wilayah ini didiami (dan bukan ditaklukkan) oleh para penduduk Romawi pada pemerintahan Augustus dan dijadikan Propinsi Norikum

Ø  16SM – 906
Berturut-turut Austria ditaklukan oleh Hun, Lombardia, Ostrogoth, Bavaria, dan Franka.
Ø  907 - 955
Austria di Kuasai oleh Hongaria
Ø  976
Wilayah inti Austria dianugrahkan kepada Leopold dari Babenberg
Ø  Abad ke 10 – 13
Austria Menjadi Bagain Kekaisaran Romawi Suci, dan pemerintahan diambil alih oleh Babenberg
Ø  1230 – 1246
Austria di pimpin oleh Pangeran Frederick II
Ø  1246 – abad ke 20
Austria di pimpin oleh Wangsa Habsburg
Ø  1806
Runtuhnya Kekaisaran Romawi Suci, dan Awal terbentuknya Kekaisaran Austria
Ø  1867
Setelah berlangsung persaingan dengan Kerajaan Prusia untuk mendominasi kerajaan-kerajaan bangsa Jerman selepas Perang Napoleon, terbentuklah dwimonarki Kekaisaran Austria-Hongaria
Ø  1941
Kekaisaran ini terpecah belah menjadi banyak negara selepas keruntuhan Kekuatan Tengah pada Perang Dunia I, salah satunya adalah Republik Austria sebagai awal dari negara Austria modern.
Ø  1918 – 1934
Austria menjadi sebuah negara republik saat Engelbert Dollfuss mewujudkan sistem diktator
Ø  1938
Austria Di kuasai oleh Jerman di bawah rezim Nazi
Ø  1955
Austria dibebaskan dan menjadi sebuah negara republik yang merdeka dengan syarat Austria mesti bersifat netral. Selepas kekalahan Jerman padaPerang Dunia II, pihak Sekutu mengambil-alih administrasi Austria. Meskipun demikian, dalam perkembangannya Austria semakin condong kepada kekuatan Barat.
Ø  1989
Austria menjadi semakin aktif dalam urusan Eropa Selepas kejatuhan komunisme di Eropa Timur
Ø  1995 – 1999
Austria bergabung dengan Uni Eropa dan mengadopsi Euro (menggantikan Schilling Austria) menjadi mata uang Austria pada 1999
3.3       Bendera dan Lambang Negara Austria








Deskripsi Bendera
Bendera Negara Austria terdiri dari tiga garis warna horizontal tidak sekedar merah putih saja, namun ada tambahan warna merah di bawah putih menjadi bendera merah putih merah. Bendera Austria disebut-disebut sebagai desain bendera yang tertua di dunia.
            Deskripsi Lambang
            Burung Hitam merupakan tanda pernah bergabugnya Austria dengan Kekaisaran Suci Romawi, Lambang palu arit dan rantai yang lepas merupakan tanda bahwa Austria telah bebas dari komunis serta menunjukan bahwa Austria merupakan Negara yang demokarsi, Bendera Austria di dadanya merupakan tanda ebanggaan terhadap Austria.
3.4       Analisa
            3.4.1    Kebanggaan Nasional
Austria: tak ada. Sebelumnya AEIOU, kemungkinan merupakan singkatan untuk Austriae est imperare orbi universo (b. Latin, "It is Austria's destiny to rule the world"), "Austria ditakdirkan menguasai dunia" di tambah lagi Berdasarkan penghasilan per kapita, Austria adalah negara terkaya ke-12 di dunia. Austria mempunyai ekonomi pasaran maju dan taraf hidup yang tinggi. Ekonomi Austria mempunyai hubungan yang erat dengan ekonomi Kesatuan Eropa yang lain terutama sekali Jerman. Penyertaan dalam EU telah menarik banyak pekerja asing kerana kemudahan untuk memasuki pasaran tunggal Eropa.
BAB IV
PENUTUP
4.1       Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dijelaskan pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
Kelebihan
Bergabungnya dengan European Union atau Uni Eropa adalah organisasi kerja sama regional di bidang ekonomi dan politik negara di Eropa. Pembentukan EU berawal dari penandatanganan Traktat Roma tentang pendirian komunitas energi atom (European Atomic Energi Community) dan komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Lembaga-lembaga tersebut pada tanggal 1 Juli 1967 bergabung menjadi satu organisasi yaitu Masyarakat Eropa (ME) dan kemudian pada tahun 1993 menjadi Uni Eropa. Kegiatan Uni Eropa pada awalnya hanya terbatas di bidang perdagangan. Akan tetapi sejalan dengan pertambahan anggota Uni Eropa, berkembang pula bentuk kerja sama itu. Kerja sama tersebut adalah dalam bidang ekonomi yang lebih luas, seperti kebijakan perpajakan, perindustrian, pertanian, dan politik. Upaya ini dilanjutkan dengan membentuk pasaran bersama, sebuah perjanjian untuk menghapus halangan terhadap mobilitas faktor produksi sesama negara anggota Uni Eropa. Anggota Uni Eropa terdiri atas 27 negara. Negara-negara anggota UE terdiri atas: Irlandia, Inggris, Prancis, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Austria, Belgia, Luksemburg, Jerman, Belanda, Denmark, Swedia, Finlandia, Polandia, Ceko, Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta, Slovakia, Latvia, Lithuania, Estonia, Rumania, Bulgaria. Hal ini yang membuat perekonomian di Austria menempati posisi ke – 12 di dunia.
Kelemahan
Bergabungnya dengan Uni Eropa akhirnya menyebabkan Krisis yang menakutkan dunia, itu berakar pada kegagalan Uni Eropa untuk memperbaiki perbankan. Sebenarnya perekonomian Eropa belum sepenuhnya sembuh kembali dari krisis 2007 dan tidak pernah sepenuhnya menangani semua tantangan yang dihadapi sistem perbankan mereka. Salah satu faktor penting terjadinya krisis keuangan Eropa adalah faktor krisis utang di negara Yunani. Krisis utang Eropa berasal dari Yunani, yang kemudian merembet ke Irlandia dan Portugal. Ketiga negara tersebut memiliki utang yang lebih besar dari GDP-nya, dan juga sempat mengalami defisit (pengeluaran negara lebih besar dari GDP). Krisis mulai terasa pada akhir tahun 2009, dan semakin seru dibicarakan padapertengahan tahun 2010. Pada tanggal 2 Mei 2010, IMF akhirnya menyetujui paketbail out (pinjaman) sebesar €110 milyar untuk Yunani, €85 milyar untuk Irlandia,dan €78 milyar untuk Portugal. Kemudian kekhawatiran akan terjadinya krisis punberhenti sejenak. Efek dari krisis Eropa ini cukup berdampak kepada IHSG, yangketika itu anjlok besar-besaran dari posisi 2,971 ke posisi 2,514.
Keadaan semakin memburuk ketika pada awal tahun 2010, diketahuibahwa Pemerintah Yunani telah membayar Goldman Sachs dan beberapa bank investasilainnya, untuk mengatur transaksi yang dapat menyembunyikan angka sesungguhnyadari jumlah utang pemerintah. Pemerintah Yunani juga diketahui telah mengutakatik data-data statistik ekonomi makro, sehingga kondisi perekonomian merekatampak baik-baik saja, padahal tidak. Pada Mei 2010, Yunani sekali lagi ketahuantelah mengalami defisit hingga 13.6%. Salah satu penyebab utama dari defisit tersebut adalah banyaknya kasus penggelapan pajak, yang diperkirakan telahmerugikan negara hingga US$ 20 milyar per tahun. Hal ini yang menjadi dampak bagi Austria yang telah bergabung dengan dalam Uni Eropa, akan mengalamin krisis karena hutang dari Negara Yunani kepada IMF.
4.2 Saran
Setelah melihat dan mencermati sejarah negara Austria penulis menyarankan agar negara Indonesia harus memperhatikan lebih lanjut terkait kekuatan yang dimiliki negara Austria untuk selanjutnya dapat diatasi dengan pengamanan serta pengawasan yang lebih ketat terhadap negara Indonesia agar tidak timbul ancaman dikemudian hari. Selanjutnya, Kelemahan yang dimiliki oleh Austria karena masih tergantung dengan Negara lain Indonesia sebagai Negara non blok harus tetap konsisten dengan apa yang di ambilnya



DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment