I. PENDAHULUAN
Konfik antar suku di Sambas Kalimantan Barat merupakan pertikaian antar suku dayak yang merupakan warga asli sampit dan suku madura yang merupakan imigran, konflik antar suku ini sudah terjadi pada tahun 1972 dan mencapai puncak pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura di serang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal. warga Madura banyak yang ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak. Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi kalimantan tengah seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan sehingga membuat masyarakat dayak di rugikan dan hal tersebut yang membuat penyebab utama terjadinya konflik antar suku di sampit kalimantan tengah.